Saturday, 17 September 2011

istilah photograpgy

    APS: Advanced Photo System
    DIL : Drop in Loading
    CID : Cartridge Identification number
    FID : Film strip Identification number
    USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
    Kristal sigma : Butir-butir perak halida
    AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
    AFD : Auto Focus Distance Information
    DIR : Development Inhibitor Releaser
    SPD : Silicon Photo Diode
    LCD : Liquid Crystal Display
    LED : Light Emitting Diode, lampu
    ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
    ISO : International Standart Organization
    ASA : American Standart Association
    DIN : Deutsche Industry Norm
    NiMH : Nikel Metal Hydride
    NiCd : Nikel Cadmium
    DRAM : Data Random Acces Memory
    RISC : Reduce Intruction Set Computer
    CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
    CPL : Circular Polarizing
    USM : Ultrasonic motor



    ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar

    SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma

    TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
    Lens Mount : Dudukan lensa

    MF : Manual Fokus
    AF : Auto Fokus
    Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik

    DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek

    GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara
jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

    AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

    EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

    Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)

    Aperture : Diafragma

    Lens Hood : Tudung lensa

    Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

    Shutter : Rana

    Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

    Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

    Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

    Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

    Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

    Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

    Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

    View finder : Jendela bidik

    Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)

    Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

    Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

    Focusing screen : Layar focus

    Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

    Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

    TTL: Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

    Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

    Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata

    Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain

    Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

    Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama

    Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body

    Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV

    Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari

    PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe

    Hot shoe : Kaki blitz

    Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak

    Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11

    Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup

    Shutter release : Pelepas rana

    Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera

    Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan

    Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
    Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai

    Fill In flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan

    Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu

    Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik

    Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film

    Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa

    Bulk film : Film kapasitas 250 exposure

    Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
    · 16-22mm (lensa lebar super)
    · 24-35mm (lensa lebar medium
    · 6-15mm (lensa mata ikan)

    Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih

    Pull : kebalikan dari Push

    Main light : Cahaya pengisi/tambahan

    Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
    Foto wedding terbagi 2 yaitu:
    · Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

    · Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

    Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin

    Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor

    Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan

    Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu

    Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya

    Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto

    Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas

    Sandwich : Teknik menggabungkan foto

    Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto

    Esai foto : (Biar foto yang bicara), merangkai foto menjadi cerita bertema

No comments:

Post a Comment

total pengunjung blog gw